Minggu, September 20, 2009

evabun

COMPANY PROFILE

 

Nama Perusahaan                            : Eva Bun Wedding Gallery

Alamat (kantor pusat)                        : Jl. Hayam Wuruk No. 2 B-C-D

Alamat (kantor cabang)                     : Jl. Kembar Mas I No. 26, Bandung

Showroom              : Mal Artha Gading lt. dasar, Atrium Persia Blok A1/23-26

Jumlah karyawan              : 50 karyawan

 

Eva Bun Wedding Gallery merupakan sebuah usaha jasa penyedia kebutuhan pernikahan yang berorientasi dengan kecantikan. Eva Bun telah berdiri selama lebih dari 23 tahun dan saat ini telah memiliki beberapa unit usaha, seperti Eva Bun Salon & Bridal, Paula Cake, Steven Decoration dan Octopus Studio.


Adapun prestasi dan event yang pernah diukir, diikuti dan diselenggarakan oleh Eva Bun Wedding Gallery antara lain :

  • Membuat Gaun Pengantin raksasa dalam pameran gaun pengantin di Hotel Indonesia pada Oktober 1989.
  • Ikut market survey yang diselenggarakan pemerintah ke Eropa; Italia, Inggris, Perancis dan Jerman pada tahun 1990.
  • Membuat Kue ulang tahun raksasa pada perayaan ulang tahun ke-4 Atrium Mal Senen di tahun 1996.
  • Tahun 1997, Pemecah rekor dan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk pembuatan Gaun Pengantin raksasa yang   kedua dengan ukuran panjang 50 m dan tinggi 10 m.
  • Tahun 1998, Pemecah rekor dan tercatat di MURI untuk pembuatan Kue Pengantin dari 186.000 batang korek api bekas setinggi 2,30m .
  • Pameran di hotel bintang 4 dan 5 (Hotel Borobudur, Menara Peninsula, Intercontinental Hotel, Hotel Mandarin, Hotel Sheraton   Media, dll) juga di Mall dan gedung terkemuka.
  • Juli 2002, pameran di Klub Kelapa Gading dengan bintang tamu Oxana Federova (Eks Miss Universe 2002) dan Puteri Indonesia 2002.
  • Juli 2003, Pameran di Klub Kelapa Gading dan kembali menghadirkan bintang tamu Amelia Vega (Miss Universe 2003) dan Puteri Indonesia 2003.
  • Paula Meliana designer Eva Bun Boutique menjadi pembicara tamu di program Perempuan Metro TV dan LatiVi.
  • Tim artistic Eva Bun Salon aktif untuk program media elektronik dan non elektronik bersama :
    - Stasiun televisi : RCTI, Trans TV, SCTV, LatiVi, Indosiar, ANTV
    - Radio: grand launching I-Radio, Cosmopolitan FM, HardRock FM, dsb
    - Majalah : Cosmopolitan, Mens Health, Cosmo Girl!, Prodo, Herworld, Female.
    - Tabloid: Nova, AURA, Bintang Indonesia, Cita Cinta, dsb.

              - Serta berbagai sinetron baik yang telah tayang maupun yang sedang tayang.

 

VISI MISI PERUSAHAAN

Visi              :

Eva Bun Bridal ingin menjadi perusahaan bridal terbaik di Indonesia dan melebarkan sayap usahanya ke kancah internasional, serta menjadikan usaha bridal ini sebagai usaha waralaba atau franchise internasional.

 

Misi              :

Mengikuti berbagai pameran pernikahan atau wedding expo sehingga nama Eva Bun Bridal dapat semakin dipublikasikan atau dikenal masyarakat. Selain itu, Eva Bun Bridal juga selalu berusaha untuk menciptakan karya-karya gaun pengantin baru agar mengikuti zaman.

 

STRUKTUR PERUSAHAAN

 

MANAGING CONFLICT

Untuk mata kuliah Organization Communication, kali ini kami mendapat topic Managing Conflict. Setelah memilah-milah perusahaan apa yang ingin kami kunjungi untuk wawancara, kami memutuskan untuk melakukan wawancara dengan pihak Eva Bun Bridal. Pihak Eva Bun Bridal sangat berkooperasi ketika kami mengajukan proposal kunjungan tersebut. Pihak perusahaan mengirimkan Ibu Yuli sebagai narasumber. Ibu Yuli sendiri sudah menjabat sebagai Sekretaris Ibu Eva Bun selama kurang lebih 10 tahun. Sehingga beliau dianggap pantas dan mampu menjawab berbagi pertanyaan yang ingin kami ajukan sebagai referensi bahasan topik kami.

 

Sebagai perusahaan mandiri yang sudah berdiri selama 23 tahun, tentunya Eva Bun Bridal sudah menghadapi berbagai konflik yang mendera kinerja perusahaannya, dari konflik internal perusahaan sampai konflik eksternal. Management Eva Bun Bridal tidak memiliki divisi atau departemen khusus untuk menangani konflik yang terjadi di perusahaan tersebut. Konflik internal yang terjadi di dalam perusahaan ini biasanya berupa ketidakpuasan konsumen, kesalahpahaman antara pihak konsumen dan pihak Eva Bun Bridal. Jika terjadi konflik internal antara sesama karyawan, biasanya hanya akan diselesaikan secara kekeluargaan. Apabila konflik tersebut terlampau pelik, Ibu Eva Bun sendiri yang akan turun tangan untuk menyelesaikan masalah atau konflik tersebut.

 

Konflik eksternal terbesar yang pernah dihadapi oleh pihak Eva Bun Bridal adalah ketika pihak Eva Bun Bridal dituntut oleh Contoh Management, yang dipimpin oleh Benny Simanjuntak.

 

Konflik ini bermula ketika pihak Eva Bun Bridal bekerja sama dengan production house, label production house tersebut adalah Creativition. Hubungan kerja sama ini sudah terjalin kurang lebih selama tiga tahun, sehingga pihak Eva Bun Bridal sudah sangat percaya kepada pihak Creativition. Namun, atas dasar kepercayaan tersebut, pihak Eva Bun Bridal tidak lagi menandatangani kontrak dengan pihak Creativition, hal tersebut membawa konsekuensi besar bagi pihak Eva Bun Bridal di kemudian hari.

 

Pada sebuah sinetron yang diproduksi oleh Creativition pada tahun 2002, pihak Eva Bun Bridal mengambil peran untuk menyediakan jasa baju pengantin, make up, foto pasangan pengantin, kue pengantin, hall resepsi, katering, dekorasi pelaminan, dan lain-lain. Pada saat itu, estimasi biaya yang dikeluarkan oleh pihak Eva Bun Bridal sebesar Rp 50 juta, dan pihak Eva Bun Bridal hanya mendapat keuntungan berupa credit title yang muncul setelah sinetron usai. Pada saat itu, para pemain sinetron yang terlibat langsung dengan pemotretan baju pengantin yang disediakan oleh pihak Eva Bun Bridal adalah Indra. L. Brugman, Jonathan Frizzy, Laura Antonieta dan Dhini Aminarti. Mereka merupakan artis asuhan Contoh Management, yang dibawahi oleh Benny Simanjuntak.

 

Setelah beberapa tahun sinetron itu selesai tayang, yaitu pada tahun 2005, pihak Eva Bun Bridal menggunakan foto-foto pre-wedding para artis Contoh Management tersebut sebagai bagian promosi mereka. Namun, pihak Contoh Management menuntut pihak Eva Bun Bridal dengan alasan pihak Eva Bun Bridal menggunakan foto artis mereka tanpa meminta ijin ataupun mengadakan kontrak kerja sama. Pihak Eva Bun Bridal cukup terkejut dengan penuntutan tersebut karena pada kerja sama sebelumnya dengan pihak-pihak lain, seperti Paramitha Rusady, pihak Eva Bun Bridal tidak pernah bermasalah.

 

Pihak Eva Bun Bridal mencoba untuk mengkonfirmasikan hal tersebut kepada pihak Creativition, tetapi pihak Creativition cuci tangan terhadap masalah ini. Akhirnya, konflik ini berakhir di meja hijau, dan dimenangkan oleh pihak Contoh Management. Pihak Contoh Mangement menuntut pihak Eva Bun Bridal untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 6 miliar. Namun, pihak Eva Bun Bridal hanya memenuhi tuntutan materi tersebut sebesar Rp 600 juta.

 

Pihak Eva Bun Bridal menekankan pada kami bahwa bagi mereka sebuah konflik tidak selalu berarti negatif. Sebuah konflik dapat dijadikan acuan atau pelajaran bagi perusahaan mereka agar suatu hari nanti tidak mengalami atau menghadapi masalah yang sama.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar